Lembaran Mimpi

Rabu, 15 Desember 2010

Liburan akhir tahun!

Huaa..

akhirnya satu semester di ITB terlewati jg, walau agak khawatir sama IP nanti, hha :D

Anyway, kita liburan sekarang! Dan ada yg beda di liburan akhir tahun ini, ini jadwal liburan saya:

17-18 Desember : Surabaya and Malang
19-20 Desember : Jogja
20-22 Desember : Semarang

25-28 Desember : Singapore

30 Desember - 1 Januari : Smart Camp

Sebenernya saya ga murni libur seutuhnya, ada misi-misi tersendiri di setiap agendanya.

Acara keliling Jatim-Jateng dari tanggal 17-22 Desember itu adalah rangkaian acara dari Roadshow IEC 2011. Jadi selama 5 hari itu kita akan keliling Universitas di daerah yg kita datengin untuk promosi acara IEC 2011. ITS untuk Surabaya, Unibraw untuk Malang, UGM untuk Jogja, dan Undip untuk Semarang.

Nah acara dari 25-28 Desember sebenernya yg paling menarik, karena akhirnya saya bisa ke luar negeri dan setelah sekian lama buat paspor akhirnya bisa dipakai jg, hha :D

Ini sebenernya acara ayah yg diundang jadi pembicara di sana, cuma karena tau anak-anak tercintanya lagi liburan, jadilah saya dan fathin di ajak, ayey! :)

Smart Camp, 30-1 Januari. Acara besar saya dengan ayah. Kita rencananya akan bikin even untuk anak SMP dan SMA di Tangerang dan sekitarnya untuk kita bina selama 3 hari 2 malam untuk menjadi pembelajar yg sesungguhnya.

Januari 2011?

Akan banyak hal lain yg ingin dan harus dilakukan terutama, bikin buku!

.

.

Demikian pidato singkat yg bisa saya berikan.

Sekian dan terima kasih.

*mabok

hhaa..

Selamat Berjuang!

Untuk adik-adikku di Madani sana,

Kalian akan masuk 2011, tahun kalian kawan, tahun terakhir kalian, tahun terakhir untuk memberikan yg terbaik kepada almamater kita.

Kawan, mungkin terkadang kita letih dengan semua ujian yg sedang kita hadapi. Mungkin saat ini, ujian kita hanya 1 atau 2 minggu. Ingatlah kawan di tahun kalian nanti, ujian akan berlangsung selama sebulan tanpa henti.

Tapi satu hal yg ingin saya sampaikan, ujian-ujian yg kita hadapi nanti akan menjadi harga untuk kesuksesan yg kita inginkan. Sebesar apa harga yg siap kalian bayar, sebesar itu lah kesuksesan yg menanti.

.

Allah Maha Adil dalam menentukan nasib seseorang.

Para Sufi butuh waktu yg panjang untuk bisa memahami Islam seutuhnya.

Pengusaha kaya butuh waktu lama untuk bisa menguasai pasar dan menjadi sukses.

Profesor-profesor butuh puluhan tahun untuk menjadi Guru Besar.

.

Bukankah suatu yg konyol jika mengharapkan sesuatu yang besar sementara kita melakukan yg kecil?

Akan selalu ada harga yg di bayar untuk mendapatkan sesuatu.

Jadi, kenapa kita tidak menikmati saja setiap langkah perjuangan kita untuk mendapatkan apa yg kita inginkan?


 

Bandung, 141210

*dibuat karena menyadari akan banyak sekali ujian yg akan kalian hadapi. Mari kita nikmati :)

Sabtu, 16 Oktober 2010

SNMPTN, UM-PTN, UM STAN dan tes-tes lainnya

Saya akhirnya bisa nulis ini juga. Tulisan ini buat siapa saja yg memang kebetulan membutuhkan, tidak ada paksaan untuk diikuti, saya mencoba berbagi pengalaman yang semoga saja berguna :)

Saya mau berbagi cerita tentang ujian masuk universitas.

.

.

Beberapa teman nanya, "Lif, gimana supaya sukses ujian-ujian masuk PTN?"

Sebenernya saya jg bingung mau jawab apa wong PMDK saya aja ditolak sama UI dan ITS (makasih ya udah ditolak :p) jadi saya cuma bisa ngasih gambaran buat tes-tes yg bentuknya emang tes tertulis.

.

Ayo to the point! Jadi gini temen-temen, Univ (universitas) itu semuanya nyari orang yang cerdas buat jadi mahasiswa mereka, para rektor-rektor tuh nyari orang-orang yg siap untuk jadi pembelajar, jadi definisi cerdas disini kalo menurut saya adalah orang yang memang mau dan mampu belajar hal-hal baru yang nantinya akan relatif lebih sulit daripada materi di SMA. Univ itu ga nyari orang-orang yang cuma pinter ngakalin soal, yang cuma bisa make rumus cepet buat ngerjain soal SNMPTN ataupun ujian masuk lainnya.

.

Ada cerita menarik di kampus saya. Di ITB, para dosen amat meng-appreciate mahasiswa yg bisa masuk ke ITB tanpa bimbel (tanpa ada maksud menyalahkan bimbel loh, saya jg ikut bimbel soalnya, hhaa), karena ternyata 10% mahasiswa baru drop out setiap tahunnya karena ga kuat mengikuti persaingan akademis disini, dan berdasarkan pengamatan di sana, mereka yg DO adalah mahasiswa yg masuk karena 'ngakalin' soal, yang cuma make rumus cepet tanpa tau kenapa rumus itu ada.

.

Kalo mau dianalogikan, orang cerdas dan orang pintar versi saya ini, kita bisa make bak air.

Orang pintar, bak airnya terisi dengan banyak air tapi sudah hampir mencapai batas volume maksimumnya sehingga ga bisa diisi lagi.

Sebaliknya orang cerdas, bak airnya walaupun tidak terlalu banyak air didalamnya tapi masih memiliki banyak ruang kosong untuk diisi dengan air-air baru.

Tentu saja, setiap orang memiliki kapasitas 'bak air' yang berbeda-beda. Tapi bukan berarti kita ga bisa meningkatkan kapasitas kita.

.

Nah kalo emang mau sukses di ujian2 masuk, kita harus sesuai dengan apa yg dibutuhkan oleh para profesor2 yg jadi rektor dsana, kita harus jadi roang cerdas, yang siap belajar hal-hal baru. Saat ini, univ-univ udah punya alat untuk menentukan seseorang cerdas atau tidak contohnya adalah psikotes atau tes potensi akademik (TPA).

Dari semua tes yang saya ikuti (UI, STAN, SNMPTN bahkan untuk ke UKM-univ di Malaysia), semuanya menguji seberapa cerdas kita. Soal UMB untuk UI sangat mengandalkan logika kita yang bahkan kalo menurut saya tidak terlalu butuh teori pelajaran. STAN dan SNMPTN juga dengan soal TPA yg bergitu banyaknya. Dan psikotes untuk UKM. Sayangnya tentang TPA ini jarang sekali dipelajari di sekolah.


Ada dua tips dari saya untuk hal ini.

Pertama, perbanyak belajar tentang TPA ataupun psikotes (untuk selanjutnya di singkat TPA saja), karena seperti kta saya tadi, kecerdasan kita bisa ditingkatkan. Coba pelajari apa itu silogisme, deduktif induktif, hitung-hitungan dasar, deret-deret, kemampuan spasial, dan lainnya. Kalo saya pribadi amat sangat mengajurkan belajar tentang TPA dari zenius (ttg zenius bisa langsung nanya ke saya aja).


Kedua, untuk masalah soal-soal yg memang materi SMA kita. Satu hal yg ingin saya tekankan, mari kita PAHAMI apa yang sebenarnya yang kita pelajari!

Banyak dari kita yg belajar hanya sebatas untuk menggugurkan kewajiban (termasuk saya mungkin, yg belakang saya dapat efek negatifnya di ITB), kita hanya belajar untuk ujian saja, yang nantinya kita hanya belajar hal-hal yang nantinya diujiankan saja. Kita tidak berusaha untuk memahami apa yg kita pelajari, padahal para orang-orang hebat yg menyusun kurikulum kita di diknas sangat berharap kita mengerti dan memahami apa yg kita pelajari.

Kenapa saya sangat menekankan di poin ini? Karena ternyata soal-sola untuk masuk universitas tidak akan sesederhana soal UN yg notabene berbasis evaluasi dimana akan meluluskan orang-orang yg mengikutinya. SNMPTN ataupun UM PTN yang lain (untuk selanjutnya saya gunakan UMPTN saja) adalah tes berbasis seleksi dimana nantinya akan terjaring orang-orang yg memang mampu untuk mengerjakannya. Oleh karena itulah soal-soal UMPTN dibuat lebih sulit dari soal-soal evaluasi. Soal UMPTN biasanya butuh pemahaman lebih untuk bisa mengerjakannya. Dan disinilah kenapa saya menekankan kenapa kita harus memahami betul apa yang kita pelajari karena jika hanya sekedar tau saja kemungkinan kita tidak lulus besar sekali.

.

Sob, kita masih punya waktu beberapa bulan lagi, mari kita gunakan sebaik-baiknya buat belajar. Mari kita mulai serius dengan sekolah kita, kita kurangi waktu bermain kita, kita coba untuk nambah jadwal belajar kita. Karena kalo manurut saya, kalo kita hanya berusaha seperti orang-orang pada umumnya maka kita akan bersama orang-orang yg pada umumnya tidak lolos UMPTN. Ingat hanya 20% siswa SMA yg akhirnya bisa jadi Mahasiswa di PTN.

Mari berjuang! Kita tunjukan ke orang tua kita bahwa kita bisa lakukan yang terbaik!

"Karena sesungguhnya tidak ada keringat yang tidak dibayar"

.

Semoga berguna :)

.

.

0.05 WIB

Bandung, 171010

Sabtu, 18 September 2010

Galau

Saya gundah gulana.

Konyol emang, tapi emang gini yang sekarang saya rasakan.

Mereka bilang ini lebay, tapi this what I feel.

.

Yah intinya saya harus rela dia pergi.

Kita harus kembali ke dunia awal kita.

Berjuang lagi. Belajar lagi.

.

.

*tapi satu hal yang saya seneng ternyata dia galau jg :)

Kamis, 16 September 2010

Kelabilan

“Dasar remaja labil!”

hhaaha.

ini salah satu komentar dari kawan yang menanggapi ke”pink”an FB saya.

.

Seumuran saya, 18 tahun. Cinta-cintaan udah ga aneh, bahkan banyak yg udah mulai dari sejak SMA atau SMP. Tapi saya sendiri ga mau make istilah “cinta”. Menurut saya, cinta itu buat mereka yang emang serius ngejalaninnya. one step more to married lah, hha.. Kalo seumur kita? yah suka-suka aja lah, yang penting seneng, kalo menurut istilah saya. Makanya saya suka aneh kalo banyak yang bilang “saya cinta kamu”. Well secinta itukah? atau hanya sekedar ‘saya suka kamu dan saya merasa nyaman denganmu."

Sebagai manusia mau ga mau emang harus mengalami fase kelabilan ini, suka dengan lawan jenis, kagum dengan lawan jenis.

ini adalah fase yg memang harus dilewati, jadi kenapa kita tidak nikmati saja fase kelabilan ini?

#postingankacau

hhaaha..

TARGET 2010

Target 2010? Well, emang agak telat sih mempublishnya. Tapi daripada ga sama sekali, not bad lah :)

.

Setiap perpindahan 31 desember ke 1 Januari, alif terbiasa untuk mencoba menuliskan target-target di tahun terserbut (kalo ga salah, target 2009 jg di publish). Anyway, udah 9 bulan sejak target-target ini ditulis, ada beberapa yg tercapai, ada jg yang belum. Hanya sekedar mengevaluasi diri.

.

Target 2010


 

Yang Ingin Dilakukan:

  1. Membaca 50 buku. (Masih jauh kayaknya, hha)
  2. Mendaki 3 gunung. (baru 1, 2 lagi)
  3. Olahraga minimal 3 kali seminggu.
  4. Pergi ke luar negeri. (almost, hha)
  5. Lebih care sama yang lain.
  6. Lebih disiplin.
  7. Kenal dengan semua siswa kelas 1 dan 2. (Sepertinya tidak tercapai)
  8. Sholat malam minimal 3 kali seminggu.
  9. Hatam Al-Qur'an 2 kali. (Sekali lagi)
  10. Menulis blog minimal 4 kali sebulan.
  11. Lebih aktif menggunakan Bahasa Arab dan Inggris.
  12. Meninggikan badan.
  13. Setiap hari minimal membuat 1 orang tersenyum.
  14. Belajar Mobil.
  15. Membaca minimal 1 artikel setiap hari.


 

Yang Ingin Dicapai:

  1. Lulus UN 2010 dengan nilai sempurna. (Jauh euy, hha)
  2. Lulusan terbaik SMAN CMBBS 2010. (Alhamdulilah tercapai)
  3. Lulus SNMPTN. (Lulus jg)
  4. Masuk UI atau ITB. (Masuk dua-duanya)
  5. Juara Umum kelas XII semester 2. (Kecapai)
  6. Mahasiswa baru terbaik. (Ga kayaknya, hha)
  7. Rata-rata rapot kelas XII semester 2 90. (Dapet)
  8. Menghasilkan uang 10 Juta Rupiah. (Hmm.. setengah lagi lah)
  9. Tabungan mencapai 15 Juta. (10 juta lagi, hha)


 

Yang Ingin Didapatkan:

  1. Motor pribadi.
  2. Kacamata. (Udah)
  3. SIM Motor dan Mobil. (Baru motor)
  4. Jam Tangan Hitam. (Dapet)
  5. Beasiswa Kuliah. (dapet full, tapi ga diambil, hha)


 

.

.

Ternyata banyak jg yang belum tercapai ya? Hha..

Tapi bukan itu yg ingin saya tunjukan, saya ingin berbagi kebiasaan baik untuk secara rutin menuliskan target-target apa yg ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Secara disadari atau tidak, otak kita akan merekam semua hal yg kita tulis. Sebagai contoh sederhana, salah satu alasan kenapa target ini baru saya publish adalah karena saya lupa dimana meletakan filenya tapi yang menarik adalah setelah berbulan-bulan saya tidak membaca target-target ini, saya kaget ternyata banyak target-target saya yang tercapai yang bahkan saya lupa pernah menuliskannya.

"Bagaimana mungkin Anda akan mendapatkan sesuatu jika Anda sendiri tidak berani untuk memimpikannya?"


 

Home. 17.09.10.

Rabu, 01 September 2010

Mahakarya Sebuah Perjuangan

"Berjuanglah! Karena Allah selalu melihat perjuangan hamba-Nya."

.

Universitas Indonesia

Institut Teknologi Bandung

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Universiti Kebangsaan Malaysia

.

Sujud syukurku untuk Tuhan semesta alam, Allah SWT yang selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Perjuangan selama berbulan-bulan tebayar satu demi satu. Dari mulai hasil Ujian Masuk Bersama (UMB) yang begitu mengejutkan yang Alif sendiri sama sekali tidak yakin akan berkesempatan berjaket kuning. Perjuangan selama berbulan-bulan, berjibaku dengan buku-buku untuk menghadapi SNMPTN hanya demi sang impian ITB. UM STAN yang Alif ikuti hanya sebagai bakti Alif sebagai anak pada Ibu. Sampai perjuangan berbulan-bulan Jakarta-Bandung untuk mendapatkan pendidikan di luar negeri.

Allah Maha Adil, setiap tetes keringat hamba-Nya dibayar.

Sehingga kuncinya sederhana. Berawal dari sebuah pertanyaan, "Berapa harga yang ingin kita bayar untuk mimpi-mimpi kita?"

Hasil dari perjuangan kita sebenarnya akan dengan mudah digambarkan hanya dengan melihat seberapa besar perjuangan dan usaha kita untuk mendapatkan.

Sekali lagi pepatah arab tak terpatahkan,

"Man jadda wa jada"

Siapa yang bersungguh-sungguh melakukan sesuatu dia akan mendapatkannya.

Jadi, "Berapa harga yang ingin Anda bayar untuk mimpi-mimpi Anda?"


 

Bandung. 010910. 23:32.

Minggu, 18 Juli 2010

Bimbel.. Bimbel..

Well, almost 6 months I'm freezing from blog.

Mari berbagi kembali!

Kali ini Alif mau berbagi buat adik-adik tersayang *huaa..

Hhaaha..

Dari sejak liburan kemaren, udah banyak anak kelas 3 dari CM yg nanya masalah bimbingan belajar (bimbel) ke saya, sebenernya saya juga bingung bimbel apa yg terbaik buat kelas 3, tapi ada beberapa tips buat yg pengen milih bimbel.

Alif sendiri ikut bimbel di Sony Sugema College (SSC) Sumur Bandung, Bandung. Tapi sebisa mungkin Alif akan bersikap netral, karena nanti akan ada beberapa lembaga bimbel yang akan kita bawa-bawa.

Secara umum, tipe bimbel ada 4.

1. Mulai dari semester 1.

Ini salah satu yg paling banyak diikutin anak-anak. Mulai masuk kelas dari sejak awal kelas 3.

Kelebihannya : Cenderung akan lebih murah, karena biayanya biasanya ga beda jauh dengan ikut dari semester 2. Dan kalo kata akh Westra, kita bisa lebih tau soal-soal SNMPTN, tau triknya dan bisa dapet ilmunya dari awal.

Kekurangannya: Harus butuh dana dan tenaga lebih , karena pasti kalian akan bulak balik Serang-Pandeglang sejak awal. Nah perlu diinget jg, kalian masih OSIS dan masih harus ikut pelajaran asrama. Jadi harus pinter2 bagi tenaga. Dari beberapa temen jg, mereka bilang mereka cenderung akan sedikit jenuh, ini yang biasanya bikin belajar jadi inefektif.

2. Mulai dari semester 2.

Beberapa anak ikut di semester 2 dengan pertimbangan dana dan tenaga, karena di semester 2, kalian udah ga menjabat sebagai OSIS dan ga ikut pelajaran asrama lagi.

Kelebihan: Bisa lebih fokus ke SNMPTN, karena udah lepas dari OSIS dan tamat pelajaran asrama. Tingkat jenuhnya cenderung lebih rendah. Aura belajarnya lebih kondusif (karena emang harus diakui kita baru serius belajar sejak Januari, hhe..)

Kekurangan: Cenderung mahal, karena biasanya harganya beda dikit sama mulai dari semester 1, dengan jumlah pertemuan yang berbeda tapi harga hampir sama. Tetep butuh tenaga dan dana buat bulak balik serang-pandeglangnya.

3. Mulai sejak UN sebelum SNMPTN

Biasa disebut intensif. Ini murni fokus di SNMPTN.

Kelebihan: Biasanya lamanya 1 bulan dan pertemuannya setiap hari dan setiap hari akan terus-terusan bahas soal. Jadi nanti akan sampai di titik muak liat soal, hhe.. :p Kalo intensif biasanya TO-nya tiap minggu jadi bisa dilihat perkembangannya buat pertimbangan milih jurusan.

Kekurangan: Muahal. Pertama buat bimbelnya, kedua buat biaya hidup kalo mau di tempat jauh. Trus biasanya kita ga akan di ajarin materi lagi, cuma soal bahas soal bahas. Jadi harus siap paham materi sebelum masuk kelas.

4. Bimbel dari Sekolah

Kalo ini murni fokus ke UN. Sebenernya ini pilihan, cuma kalo saran pribadi, lebih baik ikut. Selain sangat membantu buat persiapan UN, kita jg bisa ngasih balas jasa buat para guru.

Kelebihan: banyak membantu buat menghadapi soal UN (abis soal UN kan itu-itu mulu, hhaa..). Bantu keadaan guru juga.

Kekurangan: Biasanya agak jenuh, karena gurunya sama dengan di kelas.

Itu gambaran secara umum gimana bimbel itu ada *lho? Hhaa..

...

Nah sekarang ke saran Alif pribadi. Dari beberapa temen yg saya tanya, mulai dari yg ikut dari semester 1, semester 2 ato abis UN (kalo ini mah saya sendiri, :p). Mungkin lebih baik mulai ikut bimbel sejak semester 2.

Strateginya gini, di semester 1, kita tuntaskan dulu semua hal yg tidak berhubungan dengan UN atau SNMPTN, mulai dari OSIS, Eskul, ataupun pelajaran asrama. Setidaknya setelah ini semua lepas, kita bisa fokus dengan bimbel yg kita ikuti. Nah di semester 1 ini jg, kita kasih kesempatan buat diri kita buat belajar sendiri dulu, kita evaluasi lagi sebenernya kelemahan kita di materi mana, dan kelebihan kita di materi mana (ini akan penting buat strategi ngerjain soal nanti).

Di semester 1, kita mulai belajar mandiri dengan jadwal sendiri yang tentunya dengan disiplin sendiri. Di sini, kita buka pelajaran yg udah di pelajari dari kelas 1 atau 2, di review lagi, di sortir mana yang belum paham dan mana yg sudah paham. Dan mulai bimbel dari semester 2 pun untuk menghindari kejenuhan (perlu diketahui, ada juga yang curhat ke saya karena jenuh sekali dengan tempat bimbelnya atau malah ga pergi bimbel karena bosen).

Nah di semester 2, kita mulai ikut bimbel, baik di GO, SSC ataupun NF. Yang penting adalah kita ambil kelas yang intensif UN dan SNMPTN, jadi setelah UN, kita ga perlu daftar lagi. Selain bimbel di luar, kita juga ikut bimbel dari guru di sekolah. Seperti kata saya tadi, Ini sangat membantu buat persiapan UN.

Setelah UN selesai, untuk yang tinggal di tangerang atau cilegon, NF dan GO mengizinkan kita untuk pindah lokasi. Jadi dari serang ke tangerang atau pandeglang. Lumayan menghemat biaya hidup. Setelah Di semester 1 dan 2, kita abis-abisan belajar materi pelajarannya, abis UN kita mulai bener-bener fokus buat banyak-banyak ngerjain soal.

...

Nah kalo tempat bimbelnya, NF atau GO sebenernya punya kelebihan masing-masing. *kalo SSC serang, saya kurang tau.

Kalo GO setau saya belajarnya mulai dari pelajaran kelas 3, jadi akan sejalan pelajaran yang dipeljari di kelas dengan yg dipelajari di GO. Jelas ini akan membantu sekali untuk pemahaman di kelas. Nah kalo NF setau saya tidak, NF mulai belajar dari pelajaran kelas 1, jadi terkadang ga nyambung apa yg di kelas dengan apa yg di NF. Tapi NF bagus dari segi islaminya, mereka menjaga nuansa islami mereka, berbeda dengan GO yg kadang-kadang trik-triknya rada nyeleneh, hhaa. :p

...

Satu hal yang penting, di mana pun kita ikut bimbel atau bahkan tidak ikut bimbel sama sekali, sebenernya tidak terlalu signifikan merubah prestasi kita. Yang paling menentukan prestasi kita baik di kelas, UN atau SNMPTN nanti, adalah perjuangan kita sendiri.

Sebagus apapun tempat bimbel yg diikuti, kalo kitanya ga berusaha, hasilnya akan biasa-biasa saja, begitupun sebaliknya walaupun kita gak ikut bimbel sama sekali (Akh Bustomi misalnya) jika kita berusaha keras, hasilnya jg akan berbuah baik.

Jadi tidak ada yg menjamin dengan Anda ikut bimbel, maka Anda akan menjadi lulusan terbaik atau mendapat Univ yg diinginkan. Tidak. Itu kembali kepada usaha Anda.

...

Mungkin ini aja buat kali ini, masih banyak yg mungkin bisa dituliskan disini jika yg menuliskannya bukan saya. Jadi untuk info bimbel lebih lanjut silahkan tanyakan kepada orang-orang yg memang ikut bimbel. J

Thanks a lot for angga, arif and westra.

Smile ^^.

Alif.


 


 

Sabtu, 13 Februari 2010

Need Help!!

Ada yang mau menampar saya dan bilang..

"Lif, emang lo udah pantas buat masuk ITB? Look at yourself! What have you done? hah?"

.
.


Lagi coba untuk memantaskan diri untuk masuk ITB.
Be realistic.

Strugle.. Strugle.. And keep strugling..




Sabtu, 02 Januari 2010

Negeri 5 Menara


Alif baru aja mengkhatamkan novel karya A. Fuadi yang berjudul "Negeri 5 Menara".

Sebuah novel yang menggambarkan kehidupan pesantren yang begitu murni karena memang menceritakan kehidupan di ibunya pesantren, Pondok Modern Gontor. Jika Alif membandingkan apa yang ada di sekolah Alif, banyak hal yang sama tapi dengan berbagai modifikasi. Di novel ini, Alif jadi tahu metode asli yang diterapkan Gontor.

Alif sendiri lebih fokus pada nilai-nilai yang diajarkan buku ini. Ada

beberapa nilai yang secara pribadi memotivasi Alif, antara lain:

  1. Pertama konsep Man Jadda Wajada. Novel ini dari awal hingga akhir menerangkan sebuah konsep sederhana bahwa "Yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan apa yg diinginkan". Sungguh menggambarkan tiada hasil tanpa perjuangaan.
  2. Mengingatkan Alif secara pribadi untuk bersungguh-sungguh belajar Bahasa Arab dan Inggris.
  3. Novel ini menceritakan bagaimana usaha belajar dengan sungguh hingga larut malam hanya untuk menghadapi ujian. "man thalabal ula sahiral layali". Siapa yang menginginkan kemuliaan, aka bekerja sampai jauh malam.
  4. "Saajtahidu fauqa mustawa al-akhar". Berjuanglah diatas rata-rata yg dilakukan orang lain.
  5. Yang membedakan orang sukses bukanlah otaknya yang cemerlang, orang tuanya yang kaya, ataupun badan yang lebih kuat. Melainkan usaha kita, selama kita berusaha dan bekerja keras d atas orang kebanyakan, maka otomatis kita akan menjadi juara.
  6. Dan yang paling menyentuh buat Alif adalah cerita sorang yatim piatu, Baso yang berjuang keras menghapal Al-Qur'an hanya untuk memberikan sepasang jubah surgawi untuk kedua orang tuanya yang telah lebih dulu meninggalkannya.

Secara umum, novel ini berusaha untuk menceritkan bagaimana susah senangnya tinggal di pesantren modern. Walaupun agak bertele-tele, tapi sangat layak untuk dibaca.