Lembaran Mimpi

Selasa, 31 Mei 2011

SAYA DAN TEC ITB

Perkenalakan nama saya Muhammad Alifa Farhan, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung. Dalam kartu nama saya, saya menuliskan bahwa saya seorang pelajar, blogger, public speaker dan juga enterpreneur.

Sejak duduk di kursi SMP, saya sudah berkecipung di dunia bisnis, dimulai dari membantu ibu menjual kue, menjual CD musik, hingga menjual CD pembelajaran yang omsetnya dalam 1 bulan mencapai 15 juta.

Saya bergabung di Techo Entrepreneur Club ITB adalah karena memang Entrepreneur adalah passion saya. Saya senang berkecipung di dunia bisnis. Saya senang berdagang dan saya pikir untuk berkembang di bidang ini, saya tidak bisa sendiri. Saya butuh komunitas tempat berkumpul mahasiswa-mahasiswa yang memiliki passion yang sama di bidang bisnis. Dan TEC adalah jawabannya.

Apa yang saya harapkan dengan bergabung dengan TEC? Saya menyadari bahwa bisnis bukanlah dunia yang hanya dimulai dengan modal nekat. Ada ilmu yang harus dikuasai dan harus dipelajari. Ilmu inilah yang saya harapkan saya dapatkan di TEC.

Networking juga salah satu unsur penting di dunia bisnis. Oleh karena itulah saya butuh komunitas tempat saya berbagi ide tentang bisnis. Saya butuh lingkungan yang mungkin nanti, sepuluh hingga dua puluh tahun lagi melahirkan entrepreneur-entrepreneur pembangun bangsa. Dan lingkungan ini saya temukan di TEC.

You get what you give adalah salah satu prinsip hidup saya. Saya akan mendapatkan apa yang saya berikan. Jika saya sudah begitu banyak berharap pada TEC tetapi saya tidak memberikan apa-apa, maka dapat dipastikan saya juga tidak akan mendapatkan apa-apa. Inilah motivasi saya kenapa ingin menjadi salah satu pengurus. Saya ingin berkontribusi kepada club ini karena saya yakin semakin banyak saya berkontribusi, semakin banyak ilmu yang saya dapat.

Jika saya menjadi pengurus, saya ingin bergabung di divisi eksternal. Karena saya kira di divisi ini, saya bisa bertemu dengan banyak orang dan terus mengembangkan salah satu kemampuan saya yaitu public speaking. Sejak SMA, saya menyadari saya memliki kelebihan dibidang public speaking. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya saya menjadi satu dari lima orang tim Roadshow ITB Entrepreneurship Challange 2011 yang keliling Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memperkenalkan acara IEC 2011.

Saya berharap di divisi ini, saya bisa terus mengasah kemampuan berbicara saya dengan bertemu banyak orang. Di divisi ini juga saya berharap bisa mengembangkan networking saya karena saya menyadari selain mahasiswa, saya juga harus memiliki jaringan yang baik dengan pengusaha-pengusaha yang sudah ada. Di divisi inilah saya berharap bisa bertemu dengan pengusaha-pengusaha yang sudah ada untuk sekedar berbagi ilmu ataupun menjalin hubungan bisnis.

Sebagai penerus bangsa ini, kita punya tugas besar untuk bersama-sama menyebarkan semangat berwirausaha kepada kalangan muda. Jangan sampai generasi muda saat ini terus menerus mencari pekerjaan dan bergabung dengan satu juta pengangguran yang sudah ada. Kita harus mencipatakan generasi muda yang siap menciptakan lapangan pekerjaan dan berusaha mengurangi jumlah pengangguran yang sudah ada saat ini. Untuk mengemban tugas ini TEC tidak bisa sendirian, TEC harus bersama-sama dengan komunitas lain yang memiliki basis yang sama dalam entrepreneur untuk mengemban tugas ini. Oleh karena itulah inovasi di divisi eksternal jika saya bisa bergabung adalah membuat acara yang mempertemukan TEC dengan komunitas-komunitas lain yang memiliki basis yang sama yaitu entrepreneur.

Dengan kata Techno yang dibawa di nama TEC, kita punya tanggung jawab untuk mengembangkan entrepreneur dibidang teknologi. Oleh karena itulah, saya kira perlu adanya program khusus untuk melatih bagaimana kita sebagai anggota TEC bisa mengembangkan bisnis di bidang teknologi.

Dr. Ir. Ciputra pernah mengatakan "Indonesia bisa bangkit dengan Entrepreneur, saat ini Entrepreneur kita masih 400 ribu, setidaknya kita butuh 4,4 juta Entrepreneur, jadi kita masih butuh empat juta lagi".

Semoga TEC ITB bisa jadi salah satu komunitas yang melahirkan entrepreneur baru yang nantinya bisa membangun kembali bangsa ini.

Salam.

Muhammad Alifa Farhan

16710220

Selasa, 17 Mei 2011

Apapun hasilnya..

Apapun hasilnya SNMPTN undangan satu jam lagi, bijaksanalah dalam menerimanya.

Jikalau hasilnya tidak memuaskan cobalah pahami bahwa mungkin:

· Pilihan yg kita pilih bukan lah yg terbaik bagi kita, karena sesungguhnya hanya Allah yg Maha Mengetahui apa yg terbaik bagimu.

· Mungkin pilihannya tepat, hanya saja bukan jalur SNMPTN undangan yg harus kamu lalui. Kamu harus mencoba jalur lain seperti SNMPTN tertulis.

· Mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untuk kita dapat apa yg kita inginkan.

Sekedar berbagi cerita, saya juga pernah ikut jaur PMDK seperti ini yg hanya melihat nilai rapot dan prestasi. Tahun lalu saya daftar PPKB UI untuk jalur ilmu komunikasi. Saya sangat yakin bahwa saya akan lulus, tapi apa daya Allah berkata lain. Saya tidak lulus.

Hari itu juga jadi hari yg terburuk bagi saya. Saya down. Saya hanya menghabiskan waktu dengan menyendiri dan merenung. Hingga keesokan harinya ayah datang dari Tangerang ke Pandeglang hanya untuk menghibur saya.

Tapi dari hal ini saya belajar, bahwa mungkin ilmu komunikasi memang bukan yang terbaik bagi saya. Saya mungkin masih bisa masuk UI tapi bukan di ilmu komunikasi sampai akhirnya Allah membuktikan saya bisa masuk UI tapi bukan jurusan ilmu komunikasi.

“...Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” – Albaqarah - 216

Jadi mari kita memandang hasil yg keluar nanti dengan lebih bijaksana..

Selasa, 10 Mei 2011

Takut ga lulus?

Salah serorang berkata kepada saya "Saya takut ga lulus ka."

Saya selalu bilang ke adik-adik saya bahwa perjuangan kamu untuk masuk PTN selesai sampai bel bunyi ujian berakhir dibunyikan. Setelah itu, semua urusan Tuhan. Yang menentukan lulus atau tidaknya kita semuanya murni kehendak Tuhan dan yang perlu kita lakukan hanyalah mempersiapkan yg terbaik dan lakukan yang terbaik. Karena sesungguhnya yang Maha Mengetahui mana yg tebaik bagi kita hanyalah Tuhan.

Siapa yang menjamin universitas yang selama ini kita perjuangan adalah yang tebaik untuk masa depan kita?

Siapa yg menjamin jika nanti kita hanya diterima di pilihan kedua, masa depan kita tidak secerah jika kita kuliah di universitas pilihan pertama?

Siapa yang menjamin jika kita ternyata tidak diberi kesempatan untuk lulus maka masa depan kita akan tidak akah cerah?

Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita. Percayalah.

Lakukanlah yang terbaik, sisanya biar Tuhan yang menentukan.

TEDxBandung

Penasaran sama TEDxBandung? silahkan liat videonya :)

Nancy Margried: http://www.youtube.com/watch?v=If-BsFI-j3M
Nada Zuhaira: http://www.youtube.com/watch?v=UVJUPkKbfRE
Roby Muhamad: http://www.youtube.com/watch?v=X3TCjCZkDXU
Goris Mustaqim: http://www.youtube.com/watch?v=wID3X0mkCGo
Adew Habtsa: http://www.youtube.com/watch?v=q-bDwSCbD3w
Aat Soeratin (Tim GDN): http://www.youtube.com/watch?v=GZX25B7MT_U
Arumba Udjo: http://www.youtube.com/watch?v=-8-mRbcjBG0

Sabtu, 07 Mei 2011

Alif

Karya Rahmi Suci Ramadhani

Background: Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Penulisan. Temanya yaitu menuliskan tentang profil seseorang yang menginspirasi (tetapi tidak boleh yang sudah terkenal, cakupannya teman/saudara/sahabat). Harus dikumpulkan Sabtu, 7 Mei 2011 paling lambat pukul 23.59 WIB. Menulis tidak lebih dari 3300 karakter (tanpa spasi) tetapi tidak boleh kurang dari 3000 karakter (tanpa spasi). Menulis seobjektif mungkin tentang seseorang, meminimalisasi unsur subjektivitas.


Dengan izin yang tidak dibalas oleh yang punya nama, dengan keputusan sepihak saya tetap menulis. hahaha :) ternyata sulit untuk tidak subjektif, jadi bodo amat ah.. :p



Alif


Ada beberapa "alif" yang memori otak saya simpan. Alif, huruf hijaiyah pertama. Alif, tokoh utama trilogi Negeri 5 Menara karya Achmad Fuadi. Juga Alif, nama beberapa orang teman di kampus. Tetapi ada satu "alif" yang saya paling saya ingat karena inspirasinya dalam hidup saya. Namanya Muhammad Alifa Farhan, dipanggil Alif.


Jika saya tidak salah ingat, Alif lahir di Bogor pada 3 September 1992, kurang dari setengah tahun lebih awal dari tanggal kelahiran saya. Saya tidak mengenal Alif sebelumnya sampai kami sama-sama menuntut ilmu di tanah Pandeglang, Banten. Alif berasal dari Cipondoh, Kota Tangerang dan saya berasal dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dua daerah di Provinsi Banten yang cukup jauh jaraknya.


Lebih dari tiga tahun yang lalu pertama kali saya bertemu dengan Alif di kelas pertama kami di SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School. Pada saat itu, saya dan teman-teman baru di SMA sedang berkumpul untuk memilih ketua kelas. Alif terpilih menjadi ketua kelas. Waktu itu, saya adalah salah satu dari sejumlah orang yang memberikan suara untuknya. Jika mengingat alasan saya memilih Alif sebagai ketua kelas membuat saya ingin tertawa. Alasan saya simpel saja, saya menghargai orang yang menghargai waktu dan menurut saya memakai jam tangan adalah salah satu indikator seseorang menghargai waktu. Hanya asumsi sebenarnya, tapi asumsi yang saya yakini kebenarannya. Dari tiga calon yang mengajukan diri pada saat itu, hanya Alif yang memakai jam tangan.


Alif adalah siswa yang cerdas dan aktif. Bukan hanya di bidang akademik, Alif juga pandai di bidang olahraga. Dia punya kemampuan komunikasi dan jiwa kepemimpinan yang baik. Selama dua semester duduk di kelas yang sama, Alif adalah salah satu pesaing terberat saya dalam bidang akademik. Saya masih ingat bagaimana saya dan Alif berkompetisi untuk memperoleh peringkat pertama di kelas, meskipun akhirnya kami berdua sama-sama tidak mendapatkannya. Persaingan kami tidak berakhir di situ, naik ke tahun kedua di SMA kami memasuki kelas yang berbeda. Alif memilih jurusan IPA, sementara saya memilih jurusan IPS. Alif menantang saya untuk menjadi yang terbaik di bidang kami masing-masing dan lulusan terbaik angkatan kami. Tantangan yang menjadi motivasi bagi saya. 19 Juni 2010, hari kelulusan kami dari sekolah menengah atas. Utang kami terbayar, lunas. Kami sama-sama menjadi lulusan terbaik.


Dua hal yang tidak pernah lepas dari Alif, semenjak saya mengenalnya, adalah semangat yang menggebu-gebu dan motivasi yang tinggi. Alif adalah orang yang mempunyai mimpi yang besar dan punya cara sendiri untuk mewujudkannya. Darinya saya belajar bagaimana menjadi orang yang besar dengan mimpi yang besar untuk diwujudkan. Saya belajar menuliskan apa yang saya ingin capai dan berjuang mendapatkannya. Alif yang mengajarkan saya bahwa kita harus percaya pada potensi yang kita punya, membuat mimpi setinggi dan sebesar mungkin, dan yakin kita bisa meraihnya.


Universitas Indonesia, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan Institut Teknologi Bandung. Alif diterima di keempat perguruan tinggi tersebut sebelum akhirnya memutuskan pilihan pada Institut Teknologi Bandung. Mahakarya dari perjuangan yang ia lakukan untuk melanjutkan pencapaian cita-citanya. Sepuluh tahun dari hari kelulusan SMA, 19 Juni 2020, adalah tantangan berikutnya, tanggal pertemuan kami untuk sama-sama membuktikan hasil perjuangan.


Hasil dari perjuangan kita sebenarnya akan dengan mudah digambarkan hanya dengan melihat seberapa besar perjuangan dan usaha kita untuk mendapatkannya. "Berapa harga yang ingin Anda bayar untuk mimpi-mimpi Anda?"

Kalimat pernah dikatakan Alif adalah alasan mengapa saya ingin menuliskan sedikit tentangnya. Karena ialah yang mengingatkan saya tentang nilai dari sebuah perjuangan. Tentang setiap tetes keringat yang akan selalu dibayar oleh Allah.|


PS: someone-in relationship-with-Alif, saya minta izin ya nulis tentang si alip hehe :p

barusan Alifnya bales sms, tapi tulisannya udah terlanjur dikirim dan dibuat hahaha

makasih ya, Alif :D

maaf kalo banyak yang ngaco


Wah luar biasa kaget pas baca tulisan ini, tapi tulisan ini menggambarkan kepada saya bagaimana orang memandang saya dari sudut pandang yang bukan diri saya. Terima kasih banyak kepada rival terbaik saya Rahmi Suci Ramadhani :)

Jumat, 06 Mei 2011

Describe yourself in a paragraph

Salah satu formulir yg harus saya isi tentang diri saya.
Saya seorang pembelajar. Saya senang belajar banyak hal terutama yang belum saya kenal. Dunia saya berkembang saat saya belajar dan terus belajar. Saya juga seorang critical thinker dan great-motivated-person. Saya terbiasa untuk menularkan semangat saya kepada sebanyak mungkin orang. Saya adalah seorang koleris-sanguinis. Selalu senang untuk memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif tapi juga tidak sabaran. Saya selalu senang berbicara, ceria dan selalu ingin tahu tapi juga terlalu sering mendominasi pembicaraan. Kelebihan dan kekurangan. Seperti halnya manusia lain, saya juga dipenuhi oleh kelebihan dan kekurangan

It’s me!

Tell us about your interest

This is my interest.*
Saya memiliki passion dibidang etrepreneurship atau kewirausahaan. Saya selalu bersemangat jika berkecimpung di dunia ini. Saya sudah memulai wirausaha sejak duduk di SMP dan terus berwirausaha untuk berbisnis hingga saat ini. Saat ini saya juga sedang mencoba untuk concern di bidang social-entreprenuer karena saya mempunyai mimpi besar untuk bisa membangun daerah saya, Banten, yang memiliki pengangguran tertinggi di Jawa untuk menjadi lebih baik dengan membina warganya untuk berwirausaha.
Saya juga sangat tertarik dengan dunia public-speaking khususnya di bidang pendidikan. Saya menyadari bahwa ilmu itu untuk dibagi dan disebarkan bukan hanya untuk diri sendiri oleh karena itu sampai saat ini saya terus berbagi ilmu ke sebanyak mungkin orang. Saat ini saya concern berbagi ilmu dengan anak-anak SMA tentang kiat-kiat sukses dalam belajar dan menghadapi ujian.

Lalu apa minat Anda?

*salah satu pertanyaan di formulir yg saya isi.