Lembaran Mimpi

Rabu, 16 Februari 2011

Jakarta dari Sudut Pandang Saya..

Sebenarnya tidak terlalu sering bagi saya untuk bisa berkunjung ke Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Tapi saya selalu menikmati kerumitan yang terjadi di Jakarta.

1 Februari 2011 - Saya mengorbankan kuliah hari itu untuk mengisi acara tentang IEC di President University. Setelahnya dari Bekasi saya langsung menuju Jakarta untuk bertemu staf dari Kementrian Perekonomian yang juga masih berhubungan dengan IEC.

Pergi ke Jakarta saat itu sungguh tanpa persiapan, saya hanya sendirian dan tanpa tahu sebenarnya dimana letak gedung yang saya tuju. Tapi saya sungguh menikmati perjalanan saat itu, saya hanya berjalan kemana saya bisa berjalan, bertanya kemana arah gedung yang saya tuju, sampai berbagi cerita dengan supir taksi yang menceritakan kehidupan anak pertamanya.

Setelah urusan selesai, saya langsung mencari jalan pulang. Letak saya saat itu di Gedung SMESCO UKM Pancoran. Karena jarak dari gedung itu ke travel yang saya pesan tidak terlalu jauh, saya memutuskan berjalan kaki.

Disinilah saya melihat kehidupan Jakarta sesungguhnya.

Saya melihat Jakarta di waktu Magrib.

Saya melihat begitu banyak lampu kendaraan yang saling berlomba-lomba mencari jalan yg malah membuat kemacetan.

Saya melihat lautan lampu kendaraan dari atas jembatan penyeberangan.

Saya mendengar nyanyian bising klakson kendaraan yang ingin segera pulang.

Saya melihat kemacetan dari sudut pandang yg berbeda.

Saya masih melihat banyak orang yg tidur di pinggir jalan beralas koran.

Saya melihat banyak penjual asongan yang menyambung hidup dengan berjualan air mineral dan rokok.

Saya melihat mata-mata lesu dari orang pinggiran yang mungkin memikirkan bagaimana kehidupan mereka esok.

Inilah kota yangg begitu didambakan oleh pemuda penuh mimpi di desa-desa.

Inilah kota yang akhirnya mematikan mimpi mereka.

Inilah Jakarta.