Lembaran Mimpi

Sabtu, 23 Mei 2009

..Victory..

Malem semua,

Malam minggu ini sedikit terkurung di kantor.

Mau cerita tentang lomba Kemah Kerja Ilmiah kemarin, akhirnya SMAN CMBBS berhasil mendapat posisi pertama, yang susunannya:

1. SMAN CMBBS

2. SMAN 1 Cisauk

3. SMA Prisma Serang

Perjuangan 3 hari 2 malem, berbuah kemenangan. Berkutat dengan rumus korelasi, da uji t sepertinya bukan pilihan yang salah. Korelasi mengahantarkan kita ke puncak kemenangan. Kemenangan ini bukan tanpa pengorbanan, tidur tengah malam, lari-larian ke kantor desa, mengorbankan ulangan di sekolah, dan berbagai hal lain yang harus dikorbankan.

Tapi sekali lagi ini membuktikana bahwasanya SMAN CMBBS masih bisa menunjukan taringnya di lingkup provinsi Banten, tapi kalo tingkat nasional seperti masih harus berjuang keras.

Piala ini menjadi piala ke-7 Alif, dan untuk tahun ini Alif baru dapet 5 dari target 10.

1. Juara 3 LKTI Fakultas Metalurgi Untirta (2008)

2. Juara 1 KKI 2008 Dispend Prov. Banten (2008)

3. Juara 3 Debat Ekonomi STIE Serang (2009)

4. Juara Umum STIE Serang (2009)

5. Juara 3 LKTI FMIPA UNPAD tingkat Banten, Jakarta, dan Jawa Barat (2009)

6. Juara 1 Lomba Cerdas Cermat STTIKOM Insan Unggul (2009)

7. Juara 1 KKI 2009 Dispend Prov. Banten (2009)


 

Well, target 10 buat tahun ini. Masih ada 7 bulan lagi. Dan masih terus berjuang..

Di sekolah ini, rekor tertinggi adalah 10 piala yang dipegang ukh. Dini, tinggal 3 piala lagi buat mecahin rekor itu.

Jumat, 22 Mei 2009

Alif gendut??

Beberapa hari yang lalu Alif sempet shock pas ada kakak kelas yg tiba-tiba melototin selama beberapa detik trus bilang, "Lif, gemukan ya?"

.

.

Hahaha...

Dunia emang aneh, Alif segini idealnya dibilang gemuk, hehe..

.

.

Salah satu target 2009 Alif, akhirnya tercapai. 60 kilo. Alif berhasil naik 3 kilo dari semula 57. Tapi efeknya? Ya kayak tadi, "Lif gendutan?" "Lif makin chubby?" Padahal kalo mereka tahu seberapa makmurnya Alif pas SD pasti mereka diem, hehe..

Jadi sekarang pelajar tengil pencari uang* ini gak tergolong manusia BABRUK (Badan Buruk) lagi, karena ga termasuk bagian dari kelompok Faizal dkk. (Peace Chal!)

Alif. 170 cm. 60 Kg.


 

)* Julukan dari Resti "Capcus" karena yang bersangkutan keseringan ikut lomba yang motivasi utamanya untuk mencari uang, hahhaa...

Minggu, 17 Mei 2009

What an Incredible Week!

Hai kawan, lama tak bersua. Akhirnya bisa blogging lagi.

Akhir minggu yang menyenangkan di pagi yang cerah saat siswa-siswa lain berinteraksi dengan bagian olahraga dan kesehatan. Minggu ini, ada banyak hal-hal luar biasa yang ga biasa terjadi di minggu-minggu biasa (nah lho?). Postingan kali ini Alif khusus mau cerita apa yang terjadi minggu ini.

Senin (11/05)

Alif masih di rumah, yang artinya membolos sekolah selama satu hari. Di surat izin perpulangan, sebenarnya yang tertulis adalah "akan meninggalkan sekolah sejak tanggal 08/05/09 jam 14.00 sampai tanggal 10/05/09 pukul 16.00". Tapi tetep az, sampai hari senin bocah seperempat dungu ini masih menikmati pagi yang cerah di Tangerang, hehe.. Alif telat pulang ke sekolah bukan tanpa alasan, pada hari itu Alif harus operasi kaki. Memang jadi nasib kalo jadi orang yang tinggal di asrama, ada az penyakit aneh yang nempel, dan kali ini Alif yang dengan beruntung mendapat salah satu penyakit itu, kalvus (Kalo ga tau cari di google dan kalo ga ketemu juga dateng ke dokter spesialis trus tanyain artinya).

Hari itu yang bersedia nemenin Alif sang ayah tercinta dan adik kecilku tersayang. Sang Dokter spesialis dijadwalkan dateng jam 7.30 tapi ya namanya juga Indonesia dari mulai tukang becak sampe presiden juga pasti telat, si dokter akhirnya dating jam 8.30. Selama sejam kita nungguin. Krik..krik..krik..

Operasinya parah banged, Anestesinya dikit (atau emang udah sesuai prosedur ya?) masalahnya Alif masih ngerasin sakitnya kaki Alif waktu di otak atik sama si dokter. Mau teriak salah nanti disangka orang udik ga pernah ke RS, mau diem juga malah meringis kesakitan. Jadilah Alif kayak kambing gila yang mau dijadiin kambing guling, ga bisa diem.

Akhirnya selesai juga, kirain hari itu Alif bisa langsung pulang ke sekolah tapi ternyata…. sakit banget!! Kaki nyut-nyutan mulu, di bengkokin salah, dilurusin salah, diapain juga sakit mulu. Nasib. Nasib. Hahha.. Jadilah perpulangan Alif ke sekolah tertunda lagi. Satu hari lagi bolos.

Abis dari RS, kita ke Penguin (Toko computer ter-rame di tangerang, ga pernah sepi sampe-sampe pedagangnya ga bisa senyum lagi.) buat beli peralatan laptop Alif. Buying List:

  1. Softcase Laptop
  2. Stiker Laptop
  3. Silikon buat ngelapisi keyboard
  4. Printer murah
  5. Infus Printer yang juga murah

Selasa (12/05)

Ayah, Naufal dan temannya nemenin Alif kembali ke sekolah. Walaupun udah hampir 2 tahun tinggal di asrama yang jauh dari rumah ternyata kalo harus berpisah dengan keluarga tetep az sedih.

Hari itu, feeling Alif masih di rumah, belum bisa jadi 100% buat focus di sekolah apalagi di tambah keadaan kaki yang kurang meyakinkan.

Malamnya, para Parteners in Crime (Angga, OB, Faizal)
langsung nyambut Alif. Susah emang kalo berandalan Fahisy kalo kehilangan satu Iconnya, hehe..

Asrama masih sama kayak 4 hari sebelum Alif tinggalin (ya iyalah cuma 4 hari) Anak-anak masih pada rame, muka penuh masalah, rebutan makanan, notnon tv satu berdua-puluh, dan hal-hal lain yang biasa dikerjain sama anak-anak ber-IQ diatas 120 kalo pada ketemu sama sesama Ordonya. Gila.

Rabu (13/05)

Ada pengumuman di madding buat yang pengen ikut Siswa teladan dan Kemah kerja Ilmiah (KKI) di Puspitek. Karena acara ini punya Dinas Pendidikan, maka sekolah harus mengirimkan satu orang untuk menjadi delegasi. Dan untuk manjadi delagasi ini, harus ada seleksi dulu diantara semua siswa yang ingin ikut. Syaratnya simple, buat siswa teladan syaratnya cuma masuk 5 besar di kelas, klo KKI cuma bikin proposal penelitian.

Nah dari sini nih, otak Alif sedikit demi sedikit mulai keisi.

Entry Otak lama:

  1. Panitia perpisahan (Alif kebetulan jadi ketua)
  2. Ulangan Kimia (Ulangan yang Alif tinggalin pas Alif ga masuk)
  3. Tugas Metodologi Penelitian (Bikin Karya Tulis Ilmiah yang minimal metodologinya setingkat skripsi)
  4. Karya Tulis buat LPIR 2009
  5. Ulangan Matematika (Dari ulangan-ulangan sebelumnya Alif pas-pasan mulu)
  6. Ulangan Sejarah
  7. Tugas bikin Film buat bahasa Indonesia.

Entry otak baru:

  1. Cari bahan buat bikin proposal (deadline Jum'at atau 2 hari lagi)
  2. Buat karya seni sebagai salah satu tes siswa teladan (Deadline kamis)
  3. Cari konsep buat kesenian yang akan Alif tampilkan yang juga buat siswa teladan (Deadline juga kamis)
  4. Belajar MTK, B. Indo, dan B. Inggris buat tes juga
  5. Siap-siap Speech English
  6. Siap-siap bikin essai

Entry Lama + Entry Baru = MUMET

Gila, Alif bener-bener mumet sama semua yang ada di pikiran Alif, semakin dipikirin semakin stress. Satu-satunya yang bikin Alif semangat adalah kata-kata Irfan yang "Semua ini pasti berlalu.."

Sisa hari Rabu, Alif abisin buat nyari bahan buat karya seni. Kalo masalah seni, Alif bener-bener ga pede, karena memang selama ini Alif di judge tipe tak berseni. Sebuah judgement yang membelegu.

Kamis (14/05)

Pagi

Alif minta izin buat ga ikut kelas karena mau bikin karya seni dulu (bayangin di hari H tes, Alif belum bikin), setelah berjibaku dengan lem, kacang ijo an chacha, jadilah sebuah karya seni yang Alif kasih judul "Karya Seni Abstrak tetapi memiliki nilai spiritualitas yang semanis cokelat" (Hayo coba tebak Alif bikin apa..)

Setelah selesai, Alif langsung ke kelas Fisika karena ga mau ketinggalan pelajaran lagi. Tapi apa daya, tak ada orang di kelas, pada kemana nih?

Well, setelah muter-muter sekolah ternyata ditemukan anak-anak kelas XI lagi pada ngumpul sama Wakasek Kesiswaan. Ada kabar baik yang juga bisa dibilang kurang baik. Kita diberikan kesempatan untuk melaksanakan study tour GRATIS ke JOGJA yang akan dilaksanakan tanggal 25-27 Mei (gila kan artinya 2 minggu lagi) dan siswa kelas XI ini harus membuat kepanitian yang nantinya harus bikin jadwal kegiatan apa aja yang akan kita lakukan di sana.

Yang menjadi masalah adalah waktu, 25-27 Mei. Itu berarti bertepatan dengan seleksi siswa teladan di tingkat kabupaten. Maka Deduksinya adalah siswa yang nantinya lolos seleksi di sekolah dan bisa melanjutkan ke tingkat kabupaten harus melepaskan kesempatannya pergi ke Jogja Gretong.

Itu berita kurang baiknya, kalo berita baiknya, Allah sungguh Maha Adil. Kalo misalnya Alif lulus seleksi tingkat sekolah, Alif bisa mencoba untuk menambah prestasi dank lo misalnya pun Alif gagal, Alif bisa study tour ke Jogja. Pilihan yang luar biasa kan?

Siang

Tes tingkat sekolah dimulai setengah jam setelah jam sekolah selesai, tes pertama adalah tes karya seni. Alif ga terlalu banyak bicara disini. Tes kedua, membuat Essai. Temanya "Pendidikan Politik Sebagai Usaha Membangun Keutuhan Bangsa." Kita dikasih waktu 1 jam buat bikin essai. Tes selesai jam 4.

Sore

Baru az keluar ruangan tes, Alif langsung dihadang sama wakil ketua panitia perpisahan, sekertaris panitia, sama bagian publikasi dan dokumentasi yang waktu itu bertugas membuat prososal. Well, kita ngebahas masalah proposal sampe jam setengah enam.

Malam

Malam ini alif punya dua Job besar, pertama adalah esok hari adalah ulangan Matematika yang artinya malem ini Alif harus belajar abis-abisan kalo mau lulus. Yang kedua adalah esok hari juga adalah deadline untuk proposal penelitian buat lomba KKI, dan karena Alif juga secara tidak langsung dicap sebagai icon KIR disekolah mau ga mau harus bikin proposal kalo ga mau reputasinya ancur (cielah..) Alif atur jadwal dari jam 8-10 buat belajar Matematikan trus jam 10-12 buat bikin proposal.

Jumat (15/05)

12.01 tengah malam

Hari ini Muhriji, salah satu teman terbaik kita ulang tahun. Esmawan, Alif, Algi, Devki, Bustomi, dan Westra sebagai teman sekamarnya dulu punya acara special buat dia. Kita buat acara syukuran sederhana buat merayakan ulang tahun ke 18nya, kita patungan buat bikin nasi goreng dan buat beli hadiah kecil buat dia.

Semua peralatan udah disiapin, nasi goreng, mie goreng, kertas nasi buat tatakan makan, sama 7 aqua gelas (bener-bener sederhana) di siapin di ruang tengah atas, lampu juga dimatiin. Sekarang tinggal bangunin Muhriji. Pas jam 12.00 malem, dia kita ajak ke atas dengan dalih bahwa di atas ada yg maen HP (FYI: Muhriji adalah bagian keamanan di OSIS dan HP adalah benda terlarang disini). Dan pas di tangga terakhir.. "Surprise!!"

Acara sederhana tapi penuh makna ini yang ga bisa di dapatkan di sekolah yang tidak berasrama.

Jadilah Alif tidur jam 1an.

Pagi

Hampir telat dateng ke kelas cuma gara-gara si printer baru rada nge-hang.

Ulangan matematika. Gila, mantep bo soalya, haha.. PG 13 soal, nembak 2. Essay 3 soal, cuma bisa 1. Hahaha.. benar-benar tidak meyakinkan bahwa akan lulus, hehe..

Siang

Seleksi tingkat sekolah dimuali lagi, kali ini speech English. Kita dikasih theme dan waktu 10 menit buat bikin konsep. Speech Alif sendiri waktu itu cukup memuaskanlah.

Siang ini juga Alif ngumpulin proposal penelitian hasil begadang semalam yang judulnya "Studi Korelatif pelatihan Iptek dengan tingkat pengetahuan tentang IPTEK di Desa Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan."

Abis tes Speech, Alif langsung ikut tes akademik. 75 soal SPMB 90 menit. Soalnya lebih mantap dan disini menggunakan system minus(-) jadi ga bisa asal nembak.

Sore

Jam 5an, tes penampilan seni dimulai. Waktu itu Alif nampilin sulap, dan beberapa debus kayak makan silet. Dan lumayan hasilnya semuanya teriak-teriak, hahaha.. (hiperbola)

Akhirnya rangkaian tes berakhir juga, perlahan entry-entry di otak Alif udah mulai berkurang. Alif bersyukur ternyata masih banyak temen-temen Alif yang masih dengan ceria mendukung Alif, buat Resti khususnya yang dengan kertas kecil bertuliskan "Good Luck, Believe in you all.." beribu terima kasih alif ucapkan.

Sabtu (16/05)

Hasil tes keluar, Alhmadulillah Alif berhasil masuk tim yang akan berangkat ke Puspitek untuk ikut KKI.

Dan untuk seleksi siswa teladan..

Hmm..

Mungkin belum waktunya, Alif ga lulus. Sedikit menyayat hati tapi ini berarti Alif memang ditakdirkan untuk pergi ke Jogja, hehe...

Ada beberapa hal positif yang bisa Alif ambil. Ternyata nilai speech, essai, penampilan seni, karya seni luar biasa diluar perkiraan. Speech, score Alif terbesar. Ini bener-bener nambah percaya diri Alif buat speak English. Essai juga bisa menjadi nilai yang paling besar. Dan yang terpenting adalah ternyata nilai kesenian alif tidaklah buruk bahkan jika diliat dari nilai lain mungkin bisa dibilang baik. Artinya judgement selama ini bahwa Alif bukan manusia seni adalah keliru. Akhirnya bisa juga bebas dari belenggu ini, hahaha… Senangnya..

Jumat, 08 Mei 2009

Going to Karang Mountain

Kamis, 7 Mei 2009 menjadi hari yang luar biasa bagi Alif. Alif bersama-sama anggota HISPACADA (Himpunan Siswa Pencinta Alam Cahaya Madani) yang lain berhasil mendaki gunung tertinggi di Pandeglang, Gunung Karang.

Gunung karang adalah gunung yang setiap pagi kami lihat, menghilang saat hujan turun, dan muncul kembali saat langit kembali cerah. Gunung karang adalah gunung yang terdekat dari sekolah kami, hanya 15 menit untuk pergi ke perkampungan terakhir yang merupakan pos masuk ke gunung karang. Gunung ini depenuhi dengan mistis dan misteri karena dipuncak gunung ini ada 7 sumur yang dipercaya oleh warga sekitar jika kita berhasil menemukan 7 sumur tersebut akan mendapatkan apa yang kita inginkan.

Perjuangan untuk pergi ke sana tidak dimulai dari kaki bukit di pagi hari, tapi dimulai 5 hari sebelum keberangkatan. Ide untuk pergi kesana sebenarnya bukan untuk melaksanakan sebuah agenda. Ide ini hanya berawal dari celotehan seorang anggota yang ingin pergi ke gunung karang.

Jum'at, 1 mei (Hari Buruh, lho?)

Pertemuan rutin Hispacada, Alif yang kebetulan dulu terpilih menjadi ketua Hispacada memimpin pertemuan kali ini untuk membahas pendakian gunung karang, anak-anak terlihat antusias saat mengetahui bahwa kita akan pergi ke gunung karang. Hari itu kita putuskan untuk melakukan pendakian hari senin tanggal 4 mei karena memang hari senin sampai sampai rabu adalah UAS kelas III, sehingga tidak ada kegiatan bagi kelas 1 dan 2. Syaratnya cuma 2 buat anggota yang mau ikut, udah pernah ikut 2 kali pertemuan dan mendapat izin dari orang tua.

Sabtu, 2 Mei (Hardiknas, Lho lagi?)

Alif dapat kabar yang kurang mengenakan bahwa hari senin sampai Rabu, kegiatan bagi kelas 1 dan 2 akan berjalan seperti biasa. Ini artinya kita harus merubah waktu keberangkatan kita. Alif langsung ngadaain pertemuan dadakan sama anggota buat ngebahas masalah waktu pendakian ini.

Opsi pertama, kita pergi hari minggu (3/5) opsi ini ditolak karena semua anggota ingin menghadiri acara spesial milik seorang guru.

Opsi kedua, kita pergi hari minggu (10/5) tapi ide ini juga langsung ditolak karena hari itu adalah seleksi AFS bagi kelas 1.

Opsi ketiga, hari minggu (14/5) ini opsi terakhir, dan kalo Alif mengundur acara sampai segitu lama, ini akan menjadi ujian bagi kredibilitas Alif sebagai ketua.

Pertemuan berakhir tanpa ada keputusan yang diambil, Alif masih harus berusaha mendapat opsi keempat yang lebih reliable buat semua. Alif terus ngelobi Pak Jejen (Wakasek Kesiswaan) buat dapet waktu lain.

"Ayo dong stadz, kita udah harus pergi nih! Hari senin bener-bener ga bisa ni pak?"

"Aduh gimana ya Lif, hari senin besok kegiatan berjalan seperti biasa."

"Emang bakal efektif stadz?"

"Ya ga tau, liat az nanti"

"Ayo dong stadz, masa di undur lagi? Gada hari lain gtu?

"Emmm.. Coba deh hari Kamis, kayaknya ada upacara deh buat guru-guru, coba tanya ke bu Nia."

"Bener nih stadz?"

"Coba tanya ke bu Nia."

Alif langsung lari ke Bu Nia, udah ga kebendung lgi rasa seneng Alif.

"Bu, emang hari kamis ada upacara buat guru-guru ya?"

"kayaknya ada deh, kenapa lif?"

"ga bu, Alif pengen ke gunung Karang. Semua guru ikut?

"Kayak gitu deh."

"hehe.. Makasih bu."

Alif langsung lari lagi ke Pak Jejen.

"Pak bener pak, ada upacara buat semua guru."

"Bener? Ya udah hari Kamis az."

"Ye.. Bener ni pa? Hari kamis ya?"

"Iya"

"Makasih pak"

Alif langsung cium tangan, dan lari keluar sambil loncat-loncatan kayak orang gila.

Senin-Rabu, 4-7 Mei

3 hari ini semua anggota yang positif ikut (sekitar 30 orangan yang kita kasih nama MAKERS, Madanian Hikers) sibuk nyiapin segalanya, konsumsi, peralatan, perizinan, transportasi, pembimbing, sampai kostum yang akan kita pakai.

Kamis, 7 Mei

Hari H. Hari penentuan. Hari pendakian. 29 siswa dan 6 pembimbing akan mendaki gunung karang.

Kita berangkat dari sekolah sekitar pukul 7 dengan menggunakan truk pasir ke kampung terakhir, Pakuhaji. Dan dari Pakuhaji inilah pendakian akan dimulai.

Perjalanan ke Pakuhaji hanya menghabiskan 15 menit. Setelah berdoa dan briefing sebentar, kita jalan. Anggota Makers dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing2 koordinatornya, Alif menjadi koordinator umum yang harus betanggung jawab untuk 28 nyawa temen Alif ini.

Alif di depan bersama Ust. Afif dan Haroki (karena mereka berdua yang pernah ke gunung karang) dan pembimbing lainnya menjadi sapu bersih di belakang.

1/3 perjalanan, medan belum terlalu sulit, tanah2 masih berbentuk tangga-tangga. Sampai kita kita sampai di sebuah saung dan pembimbing di belakang berbicara dengan Walkie Talkie ke Alif untuk istirahat dulu.

Mulai dari sinilah Pendakian sesungguhnya dimulai. Kedepan, kita ga akan menemukan tanah yang berbentuk tangga lagi, medan akan lebih licin, dan lebih curam. Akan ada beberapa jalan yang sudutnya mencapai 90 derajat sehingga kita harus memanjat. Mulai dari pos inilah, 5 pembimbing yang tadi menjadi sapu bersih dibelakang tidak ikut. Alasan mereka adalah, "Sekali-kali mandiri". Artinya tinggal ust. Afif yang akan ikut ke atas.

Formasi Alif ganti, yang tadiya kelompok satu (kelompok penjelajah) didepan, Alif pindahin ke belakang sebagai sapu bersih. Ust. Afif dan Haroki juga Alif minta di belakang. Sekarang formasi menjadi 3-2-1.

Perjalanan dimulai lagi, waktu itu menunjukan pukul 10. Medannya luar biasa, tidak ada lagi jalan mendatar, semuanya mendaki. Alif harus bekali-kali berhenti dan bilang "Stop dulu, yang belakang nempel ga?" kalo misalnya mereka bilang "Belum akh", "Yaudah tunggu sebentar".

Setiap menemukan tanjakan yang 90 derajat, semua berhenti dulu sampai semuanya naik, baru kita jalan lagi. Sebagai orang yang paling depan, Alif bakal menjadi orang pertama liat medan, kalo misalnya Alif liat ada medan mendatar, Alif langsung teriak "Woy temen-temen ada jalan datar, Ayo semangat! Kita bisa isitrahat disna!" Padahal jalan datarnya cuma beberapa meter, abis itu mendaki lagi. Mereka pasti bilang "Lif, mana jalan datarnya? Segini doang?" "Ya emang cuma segitu, yang penting kan datar, hehe.."

"Ayo semangat dong, selama Alif masih tersenyum, kalian pasti bisa!"

Semua pasti teriak "Huuu.. siapa yang mau liat ente tersenyum! Huek!"

Target kita nyampe warung terakhir yang juga menjadi tempat terakhir kita jam 12 tapi jam 11.30 belum ada tanda-tanda kiat bakal nyampe. Sampe ada yang teriak "Lif, tahan dulu ada yang keseleo!" Alif langsung turun lagi ke belakang, liat siapa yang keseleo ternyata ada dua orang yang keseleo, Zahra dan Iena.

"Kalian masih kuat?"

"Masih lif."

Yang keseleo dibawa ke depan, dan mulai dari situ Alif harus tanggung jawab nuntun Zahra dan Iena sama Dewi. Posisi paling depan diisi sama Irfan dan Iis, Alif ada di belakang mereka.

Disinilah Alif bangga dengan Cahaya Madani, setelah sekian jauhnya kita dari sekolah, kita masih menjaga dengan teguh hubungan ikhwan dan akhwat, kita berusaha untuk terus tidak berhubungan langsung dengan lawan jenis. Bahkan dengan yang kondisi cidera sekalipun, kita masih menjaga hubungan dengan lawan jenis. Alif yang menuntun Zahra pun, menggunakan kayu untuk menariknya, padahal jika langsung menggunakan tangan akan jauh lebih mudah. Tapi kita masih kuat menjaga nilai-nilai islam kita tentang hubungan ikhwan akhwat.

Kita akhirnya sampai di sumur pertama yang menjadi tujuan kita pukul 12.30. Telat setengah jam.

Diatas, ga banyak yang alif lakuin, cuma makan,sholat dan foto-foto. Kita sepakat cuma sejam di atas. Disana ada sebuah sumur yang disebut oleh warga setempat sebagia sumur pertama dari 7 sumur.

Yang tidak bisa Alif bayangkan, ternayata di atas sini ada sebuah warung yang cukup besar yang kira-kira bisa menampung 50 orang. Dsinilah jalan setapak berakhir, untuk bisa lebih atas lagi, kita harus membuat jalan sendiri yang artinya harus benar-benar expert untuk bisa mendaki lebih jauh.

Setelah bersiap-siap, jam 2 kita mulai untuk turun.

Perjalanan turun jauh lebih mudah, sampai semuanya berubah total saat ada yang teriak lagi. "Akh, tahan dulu! Iena sakit lagi!" Alif yang ada di posisi depan langsung naik lagi ke atas.

"Iena gimna?"

"Lumayan sakit akh, sebernya sakitnya udah dari pas naik, cuma ga mau bilang takut ga diajak ke atas."

"Yaudah ga apa-apa, masih bisa jalan?"

"Bisa, tapi harus sambil duduk."

"Kedepan az ya."

Sekarang Alif yang harus bertanggung jawab nuntun Iena, posisi depan sekang di isi sama Indah "Stephanie" sama Angga "David".

Alif salut sama Iena, walaupun dalam keadaan seperti itu dia masih ceria, dan ga pernah ngeluh. Dia selalu bilang "Udah akh Alif, tas ana biar ana az yang bawa". Walaupun dalam kondisi sakit, dia tetep berusaha untuk tidak nyusahin yang lain.

"Lif tunggu dulu, Iis nge-drop nih!" Ada yang manggil Alif lagi. Alif lagsung lari lagi ke atas. Dan langsung menemukan Iis dalam kondisi yang bener-bener berbeda dengan kondisi saat dia naik. Dia pucet banged. Alif langsung nanya ke Irfan yang ada di sebelahnya.

"Fan, ente bisa jaga dia ga?"

"InsyaAllah bisa lif"

"Irfan sama Dewi terus jaga Iis ya"

"Iya lif"

Sejak saat itu, kita jalan merayap. Yang seharunya kita sampai di bawah jam 6, ini pukul 4.30 kita masih 1/3 perjalanan dari atas. Para pembimbing yang khawatir dibawah langsung menghubungi Alif pake Walkie Talkie.

"Lif gmna disana? Yang sakit gmna?"

"Kita merayap stadz. Yang sakit ga bisa jalan cepet-cepet."

"Coba kamu teriak sekenceng-kencengnya, supaya kita tau kalian masih jauh ga."

Kita semua langsung teriak bareng-bareng, tapi sepertinya ustadz belum bisa denger.

"Lif coba teriak, kita mau tau dimna posisi kalian."

Kita berkali-kali teriak, tapi mereka tidak bisa mendegar. Itu artinya kita masih jauh sekali dari pos tempat kita berpisah tadi. Alif langsung mutusin buat lari sendirian kebawah duluan, buat ketemu dulu sama pembina.

"Ga, Ana duluan ke bawah, buat ketemu ustadz dulu, ente yang mimpin jalan ya!"

"ya akh"

Alif langsung lari sekencang-kencangnya buat menghemat waktu. Setelah 10 menit lari, Alif akhirya ketemu sama salah satu pembimbing, Pak Teguh.

"Gimana yang lain lif?"

"Dibelakang stadz"

"Alif duluan buat ketemu ustadz."

"Yaudah kamu tunggu sini, Ustadz mau jemput mereka. Sini kasih ustadz satu tasnya. Kamu bawa satu az!"

Pak Teguh langsung lari ke atas. Dan Alif harus nunggu di situ sendirian. Bisa kalian bayangin ditengah hutan duduk sendirian, kanan-kiri jurang. Dan harus menunggu sampai mereka datang (bisa kalian hitung, jika Alif saja membutuhkan 10 menit dengan berlari, mereka butuh waktu berapa lama untuk datang?). Saat itu langit mulain menggelap dan waktu sudah menunjukan pukul 5. Alif cuma ditemani, sama kicauan burung dan suara angin menggoyangkan dahan pepohonan. Tidak terbayangkan jika saat itu ada ular yang menggigit Alif dari samping dan terjatuh ke jurang disamping Alif. Tidak akan ada yang tau dimana Alif.

Setelah 20 menit menunggu, akhirnya mereka datang. Kita sampai di pos tempat kita terakhir berpisah dengan pembimbing tepat jam 6. Setelah 4 jam perjalan, kita baru sampai 2/3 perjalanan. Dan ini benar-benar diluar perkiraan jika harus turun dalam keadaan malam hari. Sampai di pos ini, Iis sudah tidak sadarkan diri, dia harus dibawa dengan tandu.

Di pos ini, kita istirahat sebentar. Kita ganti formasi lagi. Di depan 2 orang sebagai penunjuk jalan, abis itu kelompok pembawa tandu, Iena dengan Dewi, 3 orang pembimbing, rombongan, dan di belakang 3 orang pembimbing lagi. Rombongan di atur sedemikian rupa sehingga senter dibawa bisa pakai secara efektif, dengan formasi ikhwan-akhwat-ikhwan-akhwat.

Perjalanan membawa tandu sungguh luar biasa, kita sering berhenti, karena pembawa tandu tidak kuat dan sering istirahat. Para pembawa tandu inilah yang menjadi para pahlawan, walaupun mereka juga dalam kondisi yang luar biasa lelah, mereka tetapa berusaha membawa Iis yang saat itu tidak sadarkan diri.

Saat kita berhenti inilah yang menjadi moment-moment penuh arti, karena kita harus duduk dan juga mematikan senter sehingga kita ada di kegelapan yang luar biasa, sementara kiri dan kanan kita jurang. Disinilah keindahan hutan malam terlihat. Maha besar Allah yang telah menciptakan begitu sempurnanya Alam ini dan juga yang telah melindungi kita berbagai bahaya saat kita pergi. Kita melihat kembali keindahan kunang-kunang yang telah lama kita tidak lihat. Kita melihat jamur yang bersinar, yang bagi Alif adalah yang pertama kalinya. Bagi Alif sendiri yang selama ini tinggal di kota, hal-hal seperti ini adalah hal yang luar biasa jarangnya.

Para pembawa tandu terus berjuang untuk membawa Iis sampai akhirnya mereka tidak kuat lagi dan kita putuskan untuk membopong saja Iis. Karena tidak ada lagi akhwat yang kuat, akhirnya dalam keadaan darurat seperti ini, ikhwanlah yang membopongnya. Irfan, Angga, Haroki, Rama yang menjadi pahlawan. Merekalah yang secara bergantian membopong Iis sampai ke perkampuangan.

Setelah berjalan selama kurang lebih 7 jam, akhirnya kita sampai di Pakuhaji. Waktu itu jam menunjukan pukul 9.15. Telat 3 jam dari target kita. Tetapi ketelatan itu tidak sebanding dengan keselamatan nyawa kita untuk sampai ke Pakuhaji.

Alhamdulillahirobbil'alamin. Kita sampai di sekolah tercinta pukul 10 malam. Dengan Ust. Rizal (Pengasuh Asrama) sudah berdiri di depan kantor untuk menunggu laporan Alif. Setelah semua kembali ke asrama masing-masing Alif masih melaporkan terlebih dahulu ke ust. Rizal apa yang terjadi sehingga kita sampai jam 10 malam.

Inilah perjalanan panjang kita. Sebuah perjalanan yang "full of moments". Sebuah perjalanan untuk menjadi pemimpin. Sebuah perjalanan untuk membuktikan jati diri sebagai "Pencinta Alam". Sebuah perjalanan untuk menyatukan perbedaan. Sebuah perjalanan untuk menafakuri keindahan ciptaan Allah. Dan Sebuah perjalanan yang menyadari kita, betapa kecilnya, dan betapa lemahnya kita di hadapan Sang Kholik, Allah SWT.

16 siswa. Tengah hutan. Tanpa makan. Tanpa pembimbing. 2 hari. (part II)

Well, mo nyelsain tugas yang tertunda, semoga ini bisa jadi kenangan di masa yang akan datang, hehe..

Hari kedua..

Kita bangun jam 9an (udah shlolat qo..), semua ikhwan langsung pada ngumpul di JACKO (Jamil Community) ROOM buat menikmati hasil pembajakan film dari Ultra disc. Semua berlancar sampai Faizal datang dengan sebuah plastic besar, berisi makanan yang dibeli di maja, emang luar biasa sang PJ kita ini, dia udah bangun pagi2 (gak pagi2 amat sih setengah 7 lah, tapi jelas kita belum pada bangun, hehe..) Cuma buat beli sarapan buat kita, padahal mungkin dia tidur az jam 2 an, hebat. Hebat. ck. ck.

Kita sarapan sama nasi uduk pake gorengan ato telor. Tapi akwan ada yg curang, Algi mesen dua! Curang, kita smua kan cuma beli satu, eh dia beli dua bungkus plus 2 telur lagi! Huuu.. hehe..

Oia, hari ini kita kehilangan 2 pejuang, Haroki dan Rizky Fauzi akhirnya memutuskan untuk pulang jadi tinggal tersisa 14 pejuang di sekolah ini.

Nah, karena anak2 pada makan di kamar Jacko, dan kalian tau sendiri gimana klo anak ikhwan makan jadilah kamar Jacko jadi kapal belah (abis masa kapal pecah, emang gelas). Nah yg lebih ngeselin lgi, stelah makan anak2 dengan enaknya meniggalkan kamar tercintaku begitu saja, makin belah lah kamar ku ini. Dan yang terakhir, karena sang pemilik kamar pun malas untuk membersihkan kamar, dan sama seperti yang lain pergi begitu saja. Maka tenggelamlah kapalku ini, hahaha..

Well kawan, pagi ini Alif, Angga dan OB punya rencana buat menikmati makna liburan sebenarnya. Kita mo berenang di Cikole (Kolam renang terdekat dengan CM). Abis makan kata Alif tadi, kita semua langsung jalan tanpa mandi dulu. Jelas, karena kita mau berenang tapi sebenarya emang karena kita ga punya niat buat mandi, hehe.. Dan ternyata Ridho Rhoma Nursyahid juga mau ikut. Jadilah empat anak gunung sekawan gila siap untuk mengacak-ngacak Pandeglang.

Hari itu Pandeglang sepi bgd, karena emang bertepatan pada hari pencoblosan eh pencontrengan dan waktu itu sekitar jam 10an yang artinya pas rame2nya pada nyontreng. Sekolah yang tadinya masih di jaga pa Satpam yang pantang mengenal libur itu akhirnya harus kita jaga, karena para Satpam juga warga negara yang baik dan pengen nyontreng.

Karena ga da ojek, kita berempat sepakat untuk jalan ke maja (8ooooo cm deh dari sekolah) nah dari situ kita naik angkot ke Cikole. Dan kawan, tahukan kamu setelah perjalanan (kita bener2 jalan) yang panjang kita tiba di Cikole, dan ternyata Cikole masih TUTUP! Dan baru buka jam 11.30, dan itu artinya kita harus nunggu satu setengah jam buat mandi eh bukan berenang.

Kita bingung, mo jalan-jalan keliling pandeglang sambil nunggu buka, kita malu karena kita semua blom pada mandi. Mo balik lagi ke atas, males juga karena artinya kita harus jalan kaki lagi. Akhirnya setelah merenung dan menggelar RAPIMNAS (lho?) kita putuskan untuk ke Cikoromoy, sebuah kolam renang alami yang airnya langsung dari gunung.

Cikoromoy itu sekitar setengah jam dari dari Cikole. Dan harus menggunakan 2 kali angkutan umum. Nah, kali ini kita mau coba cara yg ga konvesional. Kalo yang konvesional kita harus pake angkot, kita coba pake bis murni yang terkenal karena kenyamanannya (hhehe..). Oia bis ini punya beberapa kelebihan loh:

  1. Bis ini selalu kosong, masalahnya sepenuh apapun kursi di bis ini, Sang kenek selalu berteriak "Ayo kalideres! Kosong! Kosong! Duduk! Duduk!" Bis ini ga bisa disebut penuh kalo koridor di tengah bis ini masih kosong dan belum dipenuhi sama penumpang yang berdiri.
  2. Bis ini multi fungsi, bukan cuma bisa bawa orang ato barang, tapi juga hewan! Terakhir Alif liat, bis ini berhasil menghantarkan 30an bebek yang disimpan dibawah kursi penumpang dari pandeglang ke serang! Luar Biasa!
  3. Bis ini menggambarkan harga diri bangsa Indonesia di depan bangsa asing! Percaya ga,alif pernah liat bule di bis murni, bukan cuma sendiri tapi juga lengkap dengan istri dan anaknya yang berumur sekitar 2 tahunan. Bisa kalian bayangin gimana perasaan mereka naik bus super nyaman ini, hehe..
  4. Bus ini bisa juga berfungsi sebagai pasar berjalan, setiap bis ini masuk terminal Pakupatan. Percaya ato engga, akan ada sekitar 20 pedagang asongan masuk ke bis. Bisa kalian bayangin, bis yang udah penuh ini dimasukin lagi sama sekitar 20 pedagang asongan, dan bukan cuma jual rokok ato tissue, di sini juga para pencari nafkah ini menjual minuman, buah, lontong, gorengan, keripik, gantungan, sampe ke korma. Kebayangka betapa "pasar"nya bis ini.

Cikoromoy begitu mengesankan, harga masuknya hanya 3000 perak, dan itu pun kalo ada yang jaga, klo lagi beruntung bisa nyelonong az. Airnya langsung dari gunung dan semuanya serba alami, kolamnya dasar batu, bahkan ada ikan kecil yang ikut berenang di kolam umum. Kalo kalian bawa kacamata renang ke sana dan mencoba untuk menyelam, Subhanallah kalian akan melihat padang rumput di bawah air, lumut-lumut di kolam, jika terlihat dari dalam, akan terlihat seperti padang rumput hijau yang luas di bawah air. Ini yang jarang alif dapatkan di kota Tangerang, dimana semua kolam sudah menggunakan keramik dan air kaporit.

Setelah puas menikmati mandian cahaya matahari di atas ban, kita mutusin buat balik. Di perjalanan pulang Alif menemukan hal lain lagi yang sekarang sudah mulai mendekati kepunahan di kota-kota besar, jajanan masa kecil. Disana alif baru liat yang namanya gula palu, sebuah jajanan khas pedesaan yang untuk menikmatinya kita harus "memalu" terlebih dahulu. Baru liat lagi yang namanya cilok, yang klo dulu beli pasti pelastiknya bocor lagi-bocor lagi karena salah nusuk. Kenangan kembali ke masa kecil, waktu alif dibegoin sama tukang gulali buat nuker gunting sama 3 batang gulali, waktu alif paling sering ngitungin gambaran dan nyari "gacokan", waktu alif paling sering beli kelereng karena kalah mulu, waktu jajan Cuma 2000 perak sehari, sungguh indah kenangan masa kecil.

Kita sampai di sekolah lagi sekitar pukul 2, dalam kondisi perut kenyang (kebanyakan makan cilok) dan badan pada remuk karena berenang sama berjalan ribuan centimeter. Siang itu, bantal dan guling kita yang paling setia.

Kehidupan baru mulai terasa hidup kembali sekitar pukul 5, dmana kita lagi pusing nentuin makanan yang akan jadi makan malam kita mala itu. Jadilah keputusannya Faizal, sang PJ kita akan membeli lauk dan para kaum ibu akan memasak nasi. Setelah sholat isya di masjid, kita langsung ngumpul di asrama putri II. Tapi apa mau dikata, sepertinya para kaum ibu kita ini belum terlalu mahir dalam memasak nasi (halah kayak bisa az lo lif!) ternyata nasinya belum jadi, hehe..

Malam itu makanya sederhana az cuma telor, tempe sama ati ampela dan sepotong kertas nasi dipake berdua (karena kita ga da yg mau repot-repot nyuci piring nantinya), tapi moment yang kayak gini yang jarang ada, cuma 15 orang (ditambah alumni satu) makan makanan apa adanya dengan nasi masak sendiri, kerasa banget persatuan dan kebersamaannya. Sekali lagi, moment yang jarang ditemuin di hari-hari biasa.

Seperti biasa, malam iu kita habiskan dengan nonton bareng, High School Musical 3 dan Mummy 3 menjadi film yang beruntung kita pilih. Karena itu malam terakhir kita ber-"survival" kita puas-puasin buat nonton, kalo malem pertama kita nonton Cuma sampe jam 12, malem itu kita nonton sampe jam 2 (berarti kalo ada semalem lagi bisa sampe shubuh kita nonton) walaupun sebenernya Alif tepar di awal film Mummy 3, pas bangun semuanya dudah pada beres-beres.

Malam terakhir, esok hari anak-anak akan datang dengan senyuman menghiasi wajah mereka karena telah bertemu orang tua tercinta mereka. Tapi bukan berarti kita, 16 orang yang bertahan tidak bisa tersenyum, kita memiliki pengalaman yang luar biasa selama 2 hari ini, masak sendiri, sekolah sepi, begadang, menguasai masjid, menguasai asrama, bahkan menguasai labcom. Kita tidak tersenyum, kita tertawa, tertawa bahagia karena waktu bertemu dengan kedua orang tua tercinta terbayarkan oleh pengalaman luar biasa menjadi 16 siswa yang bertahan di tengah hutan, tanpa disediakan makanan, tanpa pembimbing, selama 2 hari.

Thanks for all..

Senin, 04 Mei 2009

Falling in love!!

kawan, faliing in love nih!!
sama WINDOWS 7!!

keren bgd, bener-bener jauh dari XP yang terakhir alif pake (walaupun masih dual-boot sih!). Buat kalian yang ngerasa vista terlalu berat tapi pengen nyobain hal-hal kayak aero, cobain deh pake 7, pasti puas!











1'st Dual-booter XP+7 in CM
axioo neon