Lembaran Mimpi

Jumat, 25 Desember 2009

Surat untuk teman seperjuangan..

Caelah lebai euy judulna, hehe..

Teruntuk nak CG yg selalu di hati.. (ehm..ehm..)

Ana abis ketemu ustadz Adin, dan ana kira ada beberapa hal yang bagus kalo kita pahami bersama. Check this out!

.

.

Pertemuan diawali dengan keluh kesah Alif ttg CM saat ini, mulai dari asrama, wali asuh kita yang akan pergi, guru, fasilitas, dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan boscho kita.

Dan yang menarik adalah saat ustadz berkata, "Lif ada saatnya kita berempati, ada saatnya kita egois."

"Untuk saat ini, biarlah semuanya terjadi. Cukuplah waktu 2 tahun yang kita habiskan untuk beremapti ria, tapi sekarang pikirkan diri kita dahulu. Tidak usahlah kita memikirkan lagi hal-hal yang memang bukan kapasitas kita sebagai seorang siswa (ini sering banget kita lakuin waktu kelas 2-red). Fokuskan dulu diri kita untuk mempersiapkan masa depan kita. Hidup kita gak akan berhenti sampai saat ini. Dan lompatan selanjutnya yg harus dilakukan hanya ada di kelas 3 ini."

"Tapi stadz, bukankah kita tinggal di satu kapal? Mau bagaimanapun kita akan merasakan ombak yang menerjang atau badai yang menghadang?"

"Ada sebuah cerita, Lif. Suatu ketika, seorang raja mengadakan lomba melukis dengan tema "kedamaian". Ribuan lukisan datang untuk dinilai. Ratusan lukisan sangat indah, tapi hanya 2 yang sampai pada tahap akhir. Lukisan pertama menggambarkan pemadangan yang begitu indah. Langit yang biru, pepohonan yang hijau, gunung yang tinggi, dan sawah yang mulai menguning. Sedangkan Lukisan yang lain menggambarkan sebuah air terjun, akan tetapi dikelilingi oleh pohon-pohon yang ambruk, badai yang dahsyat, langit yang kelabu, dan hujan yang terus mengguyur. Tapi, di belakang air terjun terdapat sebuah lubang yang didalamnya dihuni oleh sekeluarga burung merpati yang baru saja memiliki anggota baru, sang pelukis begitu hebatnya menggambarkannya sehingga tergambarkan nuasa yang begitu damai. Yang manakan yang dipilih sang raja? Ternyata lukisan kedualah yang menang."

"Banyak yang bertanya-tanya, mengapa lukisan kedua yang menang? Sang raja menjawab, 'kedamaian bukanlah diciptakan oleh lingkungan sekitar, tapi diciptakan oleh hati. Walau bagaimanapun suasana yang terjadi, hati kitalah yang menetukan kedamaian kita."

.

.

Ujian kita, kurang lebih 2,5 bulan lagi. Bakal banyak masalah yang akan menghadang kita. Dan janganlah kita tambah masalah kita dengan memikirkan apa-apa yang memang bukan untuk kapasitas otak kita.

Biarkanlah semuanya berlalu, ada saatnya kita untuk teriak, ada saatnya kita untuk diam.

Ada saatnya kita memikirkan yang lain. Ada saatnya kita memikirkan diri kita sendiri.

Fi kulli maqamin maqalun wa fi kulli maqalin maqamun.

.

.

Kemana kita akan melangkah, ditentukan saat ini. Terus majukah? Atau hanya duduk terdiam.

Semuanya tergantung kita.

CG. 61+2 orang. Lulus UN. Masuk PTN. Sukses Dunia Akhirat.

Allahu Akbar!

By the way, ga semua kata-kata ustadz Adin kayak gtu, ini ana percantik biar keliatan lebih apik, tapi isinya identik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar