Lembaran Mimpi

Rabu, 19 Agustus 2009

Sakit lagi..

Sepertinya gelora kemerdekaan tidak bisa meredam ganasnya virus dan bakteri di tubuh Alif.

Saat yang lain sedang menikmati indahnya 17an, Alif harus meringkuk di kasur Alif. Alif ga tau sakit apa, yang pasti kepala Alif berat dan pusing banget. Alif akhirnya harusnya mengorbankan 3 ulangan karena Alif tidak bisa masuk ke sekolah.

Tapi Allah Maha Adil. Di saat Alif sakit. Alif bisa melihat siapa saja teman-teman Alif yang begitu peduli dengan Alif. Saat jauh dari orang tua, teman adalah orang yang menggantikan mereka. Alif akhirnya sadar tidak semua teman peduli dengan kesehatan Alif. Saat Alif kesepian meringkuk di kamar, hanya teman-teman tertentu saja yang rela mengorbankan sedikit waktunya untuk sekedar menjenguk Alif.

OB yang walaupun sebentar tapi sering, mau bertanya akan kabar Alif.

Faizal, yang rela mengorbankan waktu istirahatnya untuk melihat Alif dan membelikan Alif gorengan.

Fathin, adikku tercinta yang terkadang Alif sering menyakiti hatinya mau memberikan cadangan air minum terakhir.

Dziki, adik kelas Alif yang menggantikan jadwal piket Alif.

Ikin, yang mau mengambilkan makan untuk Alif.

Adinna, dan keluarganya yg luar biasa baiknya.

Dan Farid yang memberi Alif obat.

Memang di setiap hal selalu saja ada makna yang bisa diambil. Karena sekali lagi, Allah Maha Adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar