Lembaran Mimpi

Senin, 27 April 2009

Re-Live your life..

Maha besar Allah yang telah memberikan hikmah dan hidayah-Nya pada kami, hamba yang berlumur dosa..

Kawanku.. Cahaya Madani telah mendapat kesempatan yang luar biasa pada Kamis malam lalu. Kita kedatangan sang ustadz tercinta ust Adin, yang telah melanglang buana di dunia luar dan pada malam itu beliau datang dengan sejuta pencerahan.

Ada beberapa ilmu yang beliau berikan pada kita malam itu,

Kita (Alif khususnya) sebagai manusia adalah manusia yang pada hakikatnya memiliki sifat untuk selalu mengeluh, mengeluh dengan teman, guru, atau bahkan orang tua. Kita selalu mengeluh bahwasanya kita memiliki begitu banyak masalah yang tidak bisa kita pecahkan sehingga kita lupa jika ada saudara-saudara kita yang tergeletak di rumah sakit dalam keadaan koma yang mungkin jika diberi kesempatan untuk meminta, mereka akan meminta masalah yang akan membuat mereka hidup kembali. Kita terkadang selalu mengeluh dengan makanan yang ada, sehingga kita lupa bahwa banyak orang disekitar kita mungkin belum makan selama beberapa hari. Ada beberapa orang tua yang selalu mengeluh jika anak mereka nakal sehingga mereka lupa apa yang di rasakan oleh orang tua yang tidak memiliki kesempatan untuk memiliki anak.

Hidup kita selalu mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Kita mengeluh karena telah kehilangan para asatidz, kita mengeluh dengan kondisi sekolah yang kita anggap memburuk, kita mengeluh karena mendapat guru-guru baru yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Lalu kapan kita akan bersyukur wahai kawan? Pernahkah kita bersyukur, walau lingkungan kita yang banyak berubah tetapi kita masih bisa belajar? Pernahkah kita bersyukur, walau para asatidz telah pergi, kita telah mendapat begitu banyak ilmu dari mereka? Pernahkah kita bersyukur, saat ini para asatidz yang dulu telah membina kita sekarang dibalas jasanya oleh Allah sehingga sukses di dunia barunya? Pernah kita bersyukur, kita telah mendapat orang-orang yang datang dari daerahnya yang jauh hanya untuk memberikan kita ilmu? Pernah kita bersyukur, walau bagaimanapun yang terjadi dengan sekolah kita, sekolah kita masih berdiri, dan masih bisa berprestasi?

Kawan, inilah ilmu pertama yang diberikan oleh ust Adin. Kita sebagai manusia seharusnya selalu bersyukur, karena seperti apa yang dituliskan Allah dalam surat Ibrahim ayat 7 :

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"."

Kawan, Allah pada hakikatnya adalah kebaikan, kenapa dikatakan demikian? Karena Allah telah menciptakan matahari untuk menyinari bumi tanpa meminta balasan, mengembuskan angin tanpa memimnta balasan, menurukan hujan tanpa meminta balasan, dan menghidupkan kita tanpa meminta balasan. Allah selalu memberikan kita kebaikan. Sehingga dapat kita katakan jika tugas Allah adalah memberi kebaikan.

Lalu jika kita umpakan ada seseorang yang memiliki tugas untuk melakukan sesuatu, membersihkan suatu tempat misalnya. Dan tugas orang tersebut kita gantikan sehingga yang membersihkan tempat itu adalah kita, bukankah orang tersebut telah berhutang sesuatu pada kita? Hal ini pula yang berlaku jika kita berbuat kebaikan pada seseorang padahal hal itu merupakan tugas Allah sebagai pemberi kebaikan, bukankan Allah Sang Pencipta Alam akan memberikan imbalan bagi kita?

Inilah yang memberikan sebuah inspirasi baru bagi Alif khususnya bahwasanya berbuat baiklah ke sebanyak mungkin orang karena semakin banyak kita berbuat baik, maka akan semakin banyak imbalan yang akan kita dapatkan karena telah menggatikan tugas Allah sebagai pemberi kebaikan. Lalu kenapa kita hanya meminta imbalan pada Allah bukan pada orang yang beri kebaikan? Ada dua alasan kenapa hanya kepada Allah kita meminta imbalanm yang pertama karena jika kita berharap pada orang yang kita beri kebaikan, kita akan kecewa saat orang tersebut tidak memberikan apa-apa, dan yang kedua jika pun orang tersebut memberi, apa yang dia beri tidak akan seberapa, bandingkan dengan apa yang akan kita dapatkan jika Sang Pemilik Alam Semesta yang memberi imbalan, sungguh pasti akan sangat berbeda.

Kawan, inilah ilmu kedua yang diajarkan oleh ust Adin. Ust Adin mengajari kita untuk selalu berbuat kebaikan, karena dengan berbuat kebaikanlah Allah akan memberi kita banyak kebaikan lainnya. Banyak yang berkata jika kita berbuat kebaikan janganlah mengaharapkan pamrih, padahal kita diperbolehkan oleh Allah untuk pamrih akan tetapi hanya kepada-Nyalah kita bisa mengharapkan pamrih. Karena dalam Al-Fatihah ayat 5:

"Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan."

Yang terkakhir, banyak yg bilang kita tuh harus "take and give" tapi seharusnya adalah "give and receive", coba deh kita pikirin..

Allah itu Maha Adil, dan selalu mengajarkan kita untuk selalu memberi, Allah selalu memberi kepada kita apa yang kita butuhkan, tubuh yang sempurna, otak yg luar biasa, kemampuan untuk bertahan hidup, dana berbagai ha lain yang Allah berikan kepada kita tanpa harus mengambil sesuatu dari kita.. Semakin banyak kita memberi, semakin banyak pula yang kita terima. Jadi sebenernya kita ga harus takut untuk memberi sehingga kita harus mengambil terlebih dahulu, jika kita mau kita bisa memberi sebanyak mungkin dan percaya ga percaya kita akan mendapatkan sebanyak yang kita beri atau bahkan lebih. Sekal lagi ayat Allah lah yang menjelaskan ini semua:

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqoroh: 261)


Kelas XC

12.14 28 April 2009




Tidak ada komentar:

Posting Komentar